mitrainformasi.com -
MOJOKERTO – Sebanyak 247 Siswa Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) Polri T.A. 2025 di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Timur (Jatim) mengukir sejarah dengan menjadi angkatan pertama yang melaksanakan ujian mata pelajaran menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT).
Ujian yang digelar serentak di 10 ruang kelas di lingkungan SPN Polda Jatim itu menandai sebuah lompatan besar dalam modernisasi sistem evaluasi di lembaga pendidikan Polri.
Para siswa tidak lagi berhadapan dengan lembaran kertas soal dan jawaban, melainkan gawai pintar (smartphone) masing-masing.
Pagi itu, para siswa mengikuti ujian untuk mata pelajaran komprehensif "Perubahan Mindset dan Culture Set".
Mata pelajaran ini merupakan gabungan dari tiga sub-materi krusial bagi calon anggota Polri, yaitu Neuro Associative Conditioning (NAC), Inter Personal Skill (IPS), dan Asta Cita sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
Proses ujian berlangsung efisien dan canggih. Pengawas ujian memasuki ruang kelas dan menampilkan sebuah QR Barcode pada layar proyektor.
Para siswa kemudian serentak memindai kode tersebut menggunakan gawai mereka untuk mengakses naskah soal digital.
Dengan durasi pengerjaan selama 2 Jam Pelajaran atau 90 menit, para siswa dapat fokus menjawab soal-soal yang tersaji di layar gawai mereka.
Kepala SPN Polda Jatim, Kombes Pol Agus Wibowo, S.I.K., menyatakan bahwa inovasi ini merupakan wujud nyata dari komitmen lembaga untuk bertransformasi.
Kombes Pol Agus mengatakan, implementasi ujian berbasis CAT dan paperless ini adalah salah satu keunggulan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri dalam mewujudkan visi kampus unggul dan modern.
"Ini sebuah langkah transformatif di SPN Polda Jatim," kata Kombes Pol Agus, Selasa (26/8).
Menurut Kombes Pol Agus Penggunaan sistem CAT bukan sekadar tentang digitalisasi, tetapi ini adalah fondasi untuk menciptakan proses evaluasi yang lebih objektif, transparan, dan efisien.
Ia menambahkan, seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, Polri harus mampu beradaptasi.
"Kita sedang menyiapkan generasi Bhayangkara yang melek teknologi dan siap menghadapi tantangan zaman," terangnya.
Dengan membiasakan siswa pada sistem digital sejak dalam pendidikan, diharapkan para calon Bintara Polri akan menjadi personel yang adaptif dan modern dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat nantinya.
"Penerapan sistem CAT di SPN Polda Jatim sejalan dengan kebutuhan global untuk mempercepat proses evaluasi," tambah Kombes Agus.
Aplikasi ini memungkinkan hasil ujian diolah secara otomatis dan instan, memangkas waktu tunggu yang biasanya diperlukan dalam pemeriksaan manual.
Sistem CAT sendiri merupakan platform ujian berbasis komputer yang tidak hanya menyajikan soal dalam format digital, tetapi juga memiliki sejumlah keunggulan fundamental.
Di antaranya adalah efisiensi waktu, di mana skor atau nilai ujian dapat diterima peserta sesaat setelah ujian berakhir.
Selain itu, sistem ini diyakini mampu meningkatkan keadilan ujian melalui algoritma yang dapat mengacak soal, serta meminimalisir potensi kecurangan berkat sistem pengawasan digital yang lebih ketat.
Fleksibilitas akses melalui berbagai perangkat menjadi nilai tambah yang signifikan untuk perbaikan proses pembelajaran di masa depan.
Langkah yang diambil SPN Polda Jatim ini bukan sekadar inovasi, melainkan sebuah penetapan standar baru bagi lembaga pendidikan Polri, menjadi tolok ukur dalam upaya melahirkan generasi Bhayangkara yang unggul dan modern. (*)