mitrainformasi.com - Sidoarjo (ANTARA) - Komisi Anak Gereja Kristen Indonesia (GKI) Sidoarjo mengajak puluhan anak-anak Bina Jemaat Anak melakukan aktivitas belajar luar kelas (outing class) di Kampung Edukasi Sampah RT.23 RW.07 Kelurahan Sekardangan, Sidoarjo, Sabtu. Pendeta Leonard Andrew Imanuel yang turut serta mendampingi rombongan mengatakan kegiatan tersebut bertujuan agar anak memahami peranannya dalam menyelamatkan bumi dengan melakukan pengendalian sampah "Kami menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Kampung Edukasi Sampah yang telah memberikan kesempatan anak-anak mendapatkan pendidikan tentang pengelolaan dan pengendalian sampah dengan pendampingan para kader lingkungan," katanya dengan menyebut kegiatan ini mengambil tema ”Mencintai bumi ciptaan Allah". Esther Erawati Kader Lingkungan Kampung Edukasi Sampah yang turut serta mendampingi menjelaskan bahwa rombongan tersebut terdiri dari 40 anak terdiri dari kelas Balita dan Taman Kanak-Kanak (TK) serta kelas 1 sampai kelas 6 Sekolah Dasar (SD), didampingi oleh pembina jemaat sebanyak 15 orang. Dalam pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok Balita dan TK, Kelompok kelas 1-3 SD dan Kelompok kelas 4-6 SD. Materi yang diberikan untuk kelompok Balita dan TK meliputi tentang sampah, jenis sampah, bernyanyi dan bermain serta hasta karya menempel kardus. "Sedangkan materi kelompok SD meliputi penjelasan tentang pentingnya menjaga kelestarian alam, upaya menjaga alam dengan mengendalikan sampah, pengenalan sampah dan jenis sampah, program Reduce, Reuse, Recycle (3R), simulasi pilah sampah dan praktek daur ulang pembatas buku kardus bekas," kata Esther. Salah seorang pendamping rombongan, Retna Martani, menyampaikan terima kasih kepada Kampung Edukasi Sampah yang telah memberikan kesempatan rombongan Komisi Anak GKI Sidoarjo berkunjung. "Kami sangat tertarik untuk belajar dan akan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, demikian juga akan mendorong anak-anak mempraktikkannya di lingkungan rumah masing-masing untuk menjadikan karakter dan habit atau kebiasaan peduli lingkungan untuk kehidupan mereka yang akan datang," kata Retna. Edi Priyanto selaku Pegiat Kampung Edukasi Sampah menyambut baik dan mengapresiasi adanya program yang diselenggarakan oleh Komisi Anak GKI Sidoarjo. Menurut dia, strategi memberi edukasi paling jitu adalah mengajak anak-anak dikenalkan sekaligus mempraktikkan cara pemilahan dan pengolahan sampah, dengan diajak study tour ke tempat yang dapat dijadikan role model. “Sadar akan lingkungan bukan lagi sebuah pilihan, namun mestinya menjadi sebuah keharusan. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga perlu dikenalkan sedari kecil. Karena merekalah yang akan meneruskan perhatian dan kecintaan pada lingkungan agar tidak semakin 'memperberat' problem lingkungan”, jelas Edi yang juga merupakan inisiator Kampung Edukasi Sampah.