mitrainformasi.com -
Menteri Pertahanan
(Menhan) Prabowo Subianto mengatakan kerja sama bilateral Indonesia -
Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sejak tahun 2013 telah ditingkatkan
menjadi kemitraan strategis yang komprehensif.
Menurutnya, peningkatan kerja sama akan
membangun hubungan yang lebih mendalam antara kedua negara, seiring
tumbuhnya rasa saling percaya antara kedua negara di berbagai aspek,
terutama di bidang pertahanan.
“Dengan upaya kolaboratif dari kedua
belah pihak, kami telah memulai perjalanan pertumbuhan yang cepat. Saya
ingin berterima kasih kepada Tiongkok, atas dukungan berkelanjutan yang
telah diberikan kepada Indonesia selama ini. Ini sejalan dengan
langkah-langkah keamanan kegiatan G20 di Indonesia,” kata Menhan Prabowo
saat melaksanakan pertemuan dengan Penasihat Negara RRT dan Menteri
Pertahanan, H.E. Jenderal Wei Feng He di Xi’an City, RRT, di Jumat
(18/11/2022).
Dikutip dari laman Kemhan, Jenderal Wei
Feng He memberikan selamat atas keberhasilan penyelenggaraan KTT G20 di
Bali, dimana Presiden RRT Xi Jinping dan Presiden RI Joko Widodo
melaksanakan pertemuan dan mencapai serangkaian konsensus penting.
“Di bawah arahan strategis para kepala
negara kedua negara, Tiongkok dan Indonesia telah bersama-sama
meningkatkan hubungan bilateral yang didorong oleh kerja sama politik,
ekonomi, budaya, dan maritim, untuk bersama-sama membangun masyarakat
dengan tujuan bersama,” tegas Jenderal Wei Feng He.
Menhan Prabowo pun menjelaskan bahwa
kerja sama pertahanan dan keamanan antara kedua negara tumbuh cukup
dinamis. Misalnya dalam bentuk pertemuan Menteri Pertahanan, latihan
angkatan laut bersama, program untuk perwira militer dan think tank,
serta kerja sama praktis dalam memerangi kejahatan transnasional dan
pencegahan bencana.
Menhan Prabowo berharap, kerja sama
bilateral antara Indonesia dan Tiongkok khususnya di bidang pertahanan
semakin kuat dan berkembang.
Kedua belah pihak sepakat untuk
melanjutkan kerja sama pendidikan dan latihan militer bersama yang
dihentikan sementara sejak pandemi COVID-19 terjadi.
Dalam pertemuan ini kedua Menteri
Pertahanan juga bertukar pandangan mengenai situasi internasional dan
regional, krisis Ukraina dan isu Laut China Selatan.
(Foto Biro Humas Setjen Kemhan)